Rabu, 23 Mei 2012

Komunitas LGBT bertemu Megawati dalam Peringatan Hari Buruh

Komunitas LGBT bertemu Megawati dalam Peringatan Hari Buruh


Jakarta-Pada hari Rabu, (3/5/2012) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memperinganti hari buruh sedunia (May Day). Acara yang berlangsung di Seketariat PDIP di jl. Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Di hadiri oleh Presiden Indonesia ke 5 Megawati Soekarno Putri, Rieke Diah Pitaloka, dan berbagai element organisasi masyarakat antara lain : Organisasi Buruh, Pekerja Rumah Tangga, Petani, Perawat, dan Komunitas Lesby, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Dalam acara ini Dr. Ribka Tjiptaning (Ketua Komisi 9 DPR) dalam pidatonya mengatakan "Waria merasa bagian dari warga Indonesia dan menuntut hak atas kerja, karena mereka juga para Sarjana-Sarjana". tuturnya.
Organisasi LGBT yang ikut hadir dalam acara tersebut yakni Forum Komunikasi Waria (FKW), Arus Pelangi , Yayasan Putri Waria Indonesia (YPWI).

Saat diwawancarai oleh wartawan Our Voice Indonesia Merlyn Sopjan mengatakan “Saya dan teman-teman dari LGBT ini berharap ada harapan-harapan ke depan ingin mendapatkan hak dalam pekerjaan terutama, dan akses kesehatan”.

Nursuhud dari Komisi 9 DPR mengatakan “Di dalam kehidupan warga negara tidak boleh ada diskriminasi, apapun statusnya, apapun orientasi seksualnya dia adalah warga negara yang harus dibela kepentingannya dan hak asasinya harus dipenuhi itu yang menjadi prinsip. Dan nanti kami akan menindak lanjuti laporan tersebut itu sebagai garis cermin fraksi nantinya”, ujarnya.

Jepri Firdaus selaku Seketaris Departement Tenaga Kerja PDIP menambahkan “Dalam sebuah konteks negara semua memiliki hak yang sama tidak ada membeda -bedakan baik itu agama, suku, ras, maupun orientasi seksual. Saya pikir itu yang perlu dijamin oleh negara bahwa hak asasi itu harus dipenuhi”, pungkasnya.

Dikesempatan acara tersebut salah saru perwakilan komunitas LGBT memberikan beberapa buku kepada Megawati diantaranya Hak Kerja Waria Tanggung Jawab Negara, Diskriminasi dan Kekerasan terhadap LGBT, Prinsip-prinsip Yogjakarta.

Kami dari komunitas waria Indonesia sebenarnya memiliki kemampuan untuk bisa bersaing dengan masyarakat yang lain. Tetapi memang selama ini kami selalu di tolak bekerja karena dianggap antara penampilan kami dengan kemampuan kami dalam berpikir dan bertindak tidak sama. Jadi kami mohon setidaknya melalui peringatan hari buruh yang diselenggarakan oleh PDIP, kami bisa memberikan wacana kepada masyarakat Indonesia dan PDIP yang katanya peduli wong cilik”, tambah Merlyn. (Anang Prasetio)



 
 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar